Agrowisata kebun teh Wonosari terletak di lereng gunung Arjuna, Kecamatan Lawang, 1 jam perjalanan dari kota Malang.
Perkebunan ini berdiri di atas ketinggian 950 - 1250 M dari atas permukaan laut dan tentu saja menawarkan sebuah hamparan hijau kebun teh dengan suasana sejuk dan damai. Selain panorama hamparan kebun teh yang luas, kebun ini juga menyuguhkan tempat rekreasi, tempat menginap, serta fasilitas olahraga. Untuk mengelilingi kebun teh yang super luas ini, tersedia sebuah kereta mini. Selain itu, kebun ini juga memiliki sebuah kolam renang air hangat. Jadi, kita dapat menghangatkan tubuh di tengah udara dingin perkebunan. Bagi yang suka petualangan, tersedia juga sarana outbond dan APV.
Pemandangan menarik lainnya adalah sebuah pabrik pengolahan daun teh yang hasilnya lebih banyak di ekspor. Pengolahan teh-nya sendiri melalui beberapa proses antara lain penerimaan pucuk teh, proses pelayuan, proses penggilingan, fermentasi, pengeringan, sortasi, pengepakan, dan pengiriman.
Untuk oleh-oleh sanak saudara di rumah, Kebun Teh Wonosari juga memiliki sebuah pusat oleh-oleh yang tidak hanya menjual teh tetapi juga berbagai macam makanan dan kerajinan warga sekitar. Tempat ini merupakan kawasan yang tepat jika ingin mencari udara segar yang bebas polusi. Rasanya menyenangkan menghirup udara pegunungan yang segar dengan melihat hamparan tanaman hijau yang menyejukkan mata.
Coban Pelangi atau air terjun Pelangi, adalah salah satu wilayah konservasi alam di bawah perlindungan perum perhutani berjarak 10 Km dari kecamatan Tumpang dan 32 Km dari kota Malang. Air terjun ini berada d kawasan pegunungan yang terjal dan berliku, dengan kemiringan di atas 45 derajat berada pada 8,0109° LS; 112,8607° BT; 1.299,5 m dpl.
Jika teman teman sedang dalam perjalanan menuju Gunung Bromo, cobalah mampir ke Air Terjun Coban Pelangi. Air terjun ini dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan dari Tumpang.
Untuk menuju air terjun, pengunjung akan melewati medan berbukit dengan kemiringan mencapai sekitar 45°. Setelah melewati bukit kurang lebih 15 menit, selebihnya adalah menyusur jalur di atas anak sungai.
Membutuhkan keadaan fisik yang sehat dan kuat untuk mencapai air terjun ini, dimana turis akan menemukan keadaan alam yang masih alami dan hijau serta pengalaman yang luar biasa mengagumkan. Hutan yang hijau, pegunungan yang sejuk, kicau burung dan sungai yang jernih adalah hal-hal yang bisa di temukan saat akan menuju Coban Pelangi.
Air terjun di Coban Pelangi mengalir dari sebuah tebing dengan ketinggian 30 M. Terdapat sebuah pondok yang di siapkan sebagai fasilitas untuk menikmati keindahan air terjun di Coban Pelangi ini. Bila beruntung, para pengunjung juga bisa menyaksikan pelangi yang terbias dari pucuk-pucuk tebing, dimana menjadi asal mula penamaan coban ini.
Coban Jahe terletak di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan. Jabung, Kabupaten. Malang. Dari arah Kota Malang, Ngalamers bisa menempuhnya melalui Jl.LA Sucipto - Blimbing menuju arah Tumpang. Jalur kedua bisa dari arah Kedungkandang menuju Kecamatan Pakis melalui Jl. Ampel Dento hingga tiba di Raya Asrikaton, lalu ke Timur menuju Tumpang. Tak jauh dari gerbang masuk Kec.Tumpang, perhatikan saja penanda arah ke Coban Jahe yang terpasang di kanan jalan sebuah pertigaan. Dari situ jarak Coban Jahe sekitar 7Km. Ikuti saja penunjuk arahnya hingga masuk Desa Sukopuro, lalu pilih jalur yang ke arah Taji/Coban Jahe.
Memasuki permukiman desa, kita akan disambut jalanan yang sedikit rusak di beberapa bagian. Pada rute persawahan di ujung desa, ketangguhan Ngalamers dalam berkendara akan diuji oleh jalanan khas persawahan yang sedikit 'off road' hingga di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kali Jahe. Di sekitaran TMP pengunjung bisa memarkir kendaraan roda empatnya, namun jika pengemudi & mobilnya tangguh, bisa melanjutkan hingga halaman parkir Wana Wisata Coban Jahe yang berjarak kurang lebih 100 M dari TMP.
Dari area taman, keindahan Air Terjun Begawan ini sudah terlihat. Kawasan Coban Jahe memang terkesan masih alami, di sekitarnya masih banyak bebatuan besar, tebing-tebing tinggi dan pepohonan khas mata air. Dan tentu saja, airnya sangat jernih!.
Udara dingin bercampur kabut air terjun setinggi 45 M ini bisa dirasa dari kejauhan. Meski sekitar dasarnya tak belumpur, pengunjung yang ingin mandi disarankan berhati-hati saat musim hujan, karena dikhawatirkan ada material yang ikut terbawa jatuh ke dasar air terjun.
Pecinta fotografi pasti menyukai air terjun ini, selain airnya deras dan pemandangannya bagus, sudut pandangnya juga cukup luas. Dari berbagai arah masih terlihat cantik.
Di balik keindahannnya, ternyata ada kisah heroik dari penamaan Coban Jahe. Nama Jahe yang disematkan bukan berasal dari tanaman Jahe, melainkan dari kata "Pejahe". Pejah adalah bahasa Jawa yang berarti "Meninggal". Jadi "Pejahe" artinya "Meninggalnya". Yang dimaksud meninggalnya adalah pasukan TRI Gagak Lodra yang dimakamkan di TMP Kali Jahe.
Para pejuang di bawah komando Ali Murtopo ini gugur setelah dibombardir Belanda di daerah tersebut saat akan melanjutkan perjalanan ke Lumajang. Kejadian itu berlangsung sekitar tahun 1947-1948.
Coban Rais terletak di dusun Dresel, desa Oro oro Ombo, Batu. Coban Rais memiliki tinggi 20 Meter dan terletak di ketinggian sekitar 1025 meter dari permukaan laut di lereng Gunung Panderman. Dulunya, coban Rais terkenal dengan nama Coban Sabrangan karena harus menyebrangi 14 sungai saat harus mencapai air terjun ini.
Perjalanan menuju ke Coban Rais begitu asri dengan suasana khas pegunungan yang masih dingin dan sejuk. Jarak dari bumi perkemahan sekitar 3,5 Km berjalan kaki. Suasannya sekitar air terjun masih sepi dan belum ada perumahan. Pada beberapa meter perjalanan, jalan yang di tempuh akan semakin menyempit dan menanjak, bahkan di beberap area berbatasan langsung dengan tebing yang curam.
Untuk mereka yang suka tantangan diharapkan untuk tetap berhati-hati, karena setelah sampai ke puncak air terjun pengalaman berharga akan membayar semua peluh dalam perjalanan.